Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah mengatakan bahwa permainan dan olahraga tradisional harus terus dilestarikan.
Demikian dikatakannya saat menghadiri acara Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Provinsi Sumut di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), Sabtu (2/9).
Hadir dalam kesempatan itu, Ketua UPT Taman Budaya Sumut Ibnu Akbar, Ketua Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Sumut Agustin Sastrawan Harahap, dan lainnya.
“Kita berkumpul di sini tujuannya bagaimana olahraga maupun permainan tradisional, serta budaya kita tetap dilestarikan. Apalagi di era digital saat ini generasi muda mulai melupakan permainan tradisional,” ujarnya.
Beberapa olahraga dan permainan tradisional yang harus dilestarikan yakni eggrang, terompa, hadang, pecah piring, lari balok, gasing maupun congklak.
“Saya masih ingat, waktu kecil dulu saya masih mainnya guli. Sekarang masih ada tidak yang main guli. Ada juga eggrang. Makanya sebagai generasi muda jangan malu dengan tradisi ini,” ujar pria yang akrab disapa Ijeck tersebut.
Ia menekankan bahwa seharusnya generasi muda bangga dengan budaya yang dimiliki. Apalagi katanya saat ini orang-orang dari luar negeri masih mencari budaya dan keunikan dari permainan-permainan tradisional bangsa ini.
“Ini menjadi potensi wisata kita. Makanya yang di desa jangan malu untuk terus melesatrikan ini. Ini dicari wisatawan,” ucapnya.
Ijeck juga berharap atlet-atlet dari olahraga tradisional ini bisa terus berprestasi untuk Sumut serta bisa mengharumkan nama Sumut di kancah nasional. “Tetap sportif dan jaga kekompakan,” pesannya.
Menambahkannya, Ketua KPOTI Sumut Agustin Sastrawan Harahap mengatakan bahwa dalam Pekan Kebudayaan Daerah 2023 ini ada beberapa cabang olahraga tradisional yang diperlombakan. Di antaranya yakni eggrang, terompa, hadang dan lainnya.
“Ini sudah tahun ketiga kami Pak Wagub melaksanakan pelestarian ini dengan membuat kompetisinya. Apalagi ini juga amanah dari UU No 5 Tahun 2017. Dan kami berterima kasih atas dukungan dari UPT Taman Budaya Sumut,” ujarnya.
Ada sekitar 700 pelajar SD dan SMP yang terlibat dalam acara ini. Selain menggelar kompetisi juga dilakukan workshop kampanye sekolah sehat dan lainnya dengan mengundang pemateri-pemateri hebat.***