PUSARAN.CO- “Lima dasar ini adalah merupakan rumusan dari Alquran,. dan lima dasar ini adalah merupakan kesepakatan bersama untuk melakukan hubungan dengan berbagai perbedaan – perbedaan di tengah – tengah masyarakat Indonesia,” demikian ditegaskan oleh Dr.H.Ahmad Darwis, S.Ag, M.A, mengacu kepada Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia dalam Seminar Nasional Penguatan Pendidikan Karakter di Lingkungan Perguruan Tinggi.
Hal tersebut disampaikan oleh Doktor Ahmad Darwis sebagai suatu pengantar kuliah umum sekaligus pemenuhan tugasnya sebagai Wakil Rakyat dalam menanamkan kecintaan kepada Ideologi Bangsa yakni Pancasila.
Seminar yang mengambil tempat di Kampus Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah di Jl.Garu II, Kota Medan, dihadiri oleh segenap civitas akademika yang ditujukan untuk memberikan pembekalan kepada Mahasiswa utamanya yang baru memulai aktifitas studinya di jenjang Perguruan Tinggi.(9/5)
Latar belakang profesi Ahmad Darwis sebagai Pendidik sekaligus Dai yang kini juga mengemban amanah sebagai Anggota DPRD Sumut, Komisi 1, dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), senantiasa tampak melekat pada dirinya.
Ini terlihat jelas kita ia sontak secara refleks berdiri dan lalu mendekatkan dirinya ketika menjawab pertanyaan – pertanyaan dari hadirin seputar materi kuliah umum yang disampaikannya.
Gesture ini selayaknya Dosen di ruang belajar bersama Mahasiswanya.
Ahmad Darwis kemudian mengetengahkan situasi dan kondisi Bangsa Indonesia dewasa ini yang dinilainya memprihatinkan.
Memiliki Kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang luar biasa serta juga memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berpengetahuan tinggi serta skill yang juga bagus, namun memiliki hutang yang sangat besar.
“Apa yang salah sebenarnya?,..
Semua yang ada di Indonesia luar biasa kekayaannya,..
Yang tidak dimiliki itu adalah karakter, akhlak moral, budi pekerti,” tegasnya.
“Inilah pentingnya pendidikan karakter atau kepribadian, pendidikan akhlak, moral, etika atau budi pekerti,. yang beragam nama atau istilahnya tetapi bagi kita itu jelas adalah tentang akhlak,” ujarnya.
Ahmad Darwis kemudian juga menjabarkan betapa pentingnya pendidikan karakter atau akhlak bagi ummat manusia sebagaimana menurut penelitian ahli bahwa manusia sukses dalam menjalani kehidupannya bilamana memiliki kecerdasaan emosi atau kecerdasan spiritual 80 % dan kecerdasan intelektual 20 %.
Dengan kapasitas ini maka akan dapat dengan baik membangun kerjasama dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan.
Ini menunjukkan betapa pentingnya pendidikan karakter tersebut.
Selanjutnya Ahmad Darwis menandaskan bahwa sedemikian pentingnya pendidikan akhlak atau Pendidikan karakter tersebut sehingga inilah sesungguhnya misi yang dibawa Nabi Muhammad SAW.
“Tidak lah aku diutus melainkan untuk menyempurnakan akhlak,” demikian sabda Nabi Muhammad SAW yang dikutip Ahmad Darwis, menjelaskan betapa pentingnya pendidikan karakter atau akhlak tersebut.
Dalam konteks kehidupan di Perguruan Tinggi, Ahmad Darwis mengatakan bahwa pendidikan karakter diformulasikan dan diterapkan dalam semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu; Pendidikan, Pengabdian dan Penelitian yang bilamana dijalankan dengan akhlak yang baik maka akan mencapai maksud dan tujuan dari diadakannya Perguruan Tinggi.
Seterusnya Ahmad Darwis berpesan kepada hadirin terutama Mahasiswa/i Program Ilmu Pendidikan yang notabene kelak menjadi Guru agar memaksimalkan semua sarana dan kesempatan dalam proses pendidikan untuk melaksanakan penguatan pendidikan karakter dikarenakan hal tersebut bukan semata menjadi urusan Guru yang membidangi mata pelajaran Agama dan atau Pendidikan Moral Pancasila.
Melanjutkan pemaparannya, Ahmad Darwis menggugah serta mengajak hadirin untuk mengambil perhatian dan memiliki kepedulian pada kehidupan politik berbangsa dan bernegara.
Ia mengatakan bahwa dikarenakan kebijakan politik yang diambil bagaimanapun juga akan berdampak luas pada seluruh sendi kehidupan maka yang terbaik bagi bangsa adalah peran strategis bernegara diamanahkan kepada orang – orang yang berkarakter atau berakhlak baik. Ketidakpedulian akan hal ini dapat membawa bangsa dan negara ke dalam situasi dan kondisi yang tidak baik.
Ia menyayangkan sikap sementara generasi muda yang tidak ambil perduli akan hal tersebut.
Mengutip nasehat Ahmad Syauqi, seorang pujangga Mesir yang mengungkapkan
“Suatu bangsa akan maju,.. akan jaya kalau karakter atau akhlak bangsa itu baik.
Dan suatu bangsa akan hancur kalau moral atau akhlak bangsa itu tidak baik”.
Demikian Doktor Ahmad Darwis mengakhiri penyampaian kuliah umumnya.
Catatan:
Dr Ahmad Darwis kembali diamanahkan untuk mengikuti Pemilu 2024 sebagai Caleg PKS di Dapil SUMUT II yang meliputi 10 Kecamatan di kota Medan yaitu; Medan Barat, Medan Sunggal, Medan Helvetia, Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Maimun, Medan Polonia, Medan Baru, Medan Petisah dan Medan Selayang.(MDN-AMSS)