PUSARAN.CO – Ribuan jemaat dari berbagai penjuru kota Medan hadir memeriahkan perayaan Paskah Oikumene 2023 yang diselenggarakan oleh Pemko Medan di Gedung Pardede Hall, Sabtu (13/5) malam.
Suasana pun semakin meriah dengan hadirnya Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama dengan Ketua TP PKK Kota Medan Ny. Kahiyang Ayu M Bobby Afif Nasution. Ribuan jemaat yang telah selesai melaksanakan ibadah kebaktian menyambut dengan penuh antusias kehadiran orang nomor satu di Pemko Medan tersebut dengan ditandai penyematan kain ulos.
Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam sambutanya dikesempatan itu mengajak seluruh jemaat yang hadir untuk memaknai nilai-nilai yang terkandung di dalam perayaan Paskah kemudian di implementasikan kedalam kehidupan bermasyarakat.
“Kita harus bisa memaknai nilai yang terkandung didalam perayaan Paskah untuk kemudian bagaimana inti dari nilai Paskah tersebut dapat kita implementasikan kedalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat.”kata Wali Kota Medan.
Disamping itu tidak lupa Wali Kota Medan Bobby Nasution juga mengingatkan masyarakat untuk saling berkolaborasi mendukung visi misi Pemko Medan dalam mensukseskan pembangunan di Kota Medan. Sebab Bobby Nasution menyadari tanpa adanya dukungan dari masyarakat pembangunan di Kota Medan akan sulit tercapai.
“Saya menyadari didalam membangun kota Medan masih banyak hambatan yang kami hadapi, untuk itu saya mengharapkan kepada seluruh masyarakat untuk terus berkolaborasi mendukung visi misi pembangunan kota Medan, dukungan dan doa dari masyarakat sangat berarti untuk suksesnya pembangunan di Kota Medan.”harap Bobby Nasution.
Sebelumnya Ketua Panitia Perayaan Paskah Oikumene Pemko Medan Suryadi Panjaitan dalam laporanya menjelaskan perayaan Paskah Oikumene Pemko Medan ini merupakan yang terbesar yang diadakan Pemko Medan. Dalam perayaan Paskah Oikumene Pemko Medan ini di isi dengan berbagai kegiatan seperti lomba vocal group, perjalanan salib, kebaktian dan pemberian bakti sosial.
“pemberian bakti sosial berupa paket sembako ini diberikan kepada 30 masyarakat kurang mampu dan 20 penyandang difabel.”kata Suryadi Panjaitan.**