MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menggelar acara Pisah Sambut Kapolda Sumut dari Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak kepada Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, di Aula Tengku Rizal Nurdin (TRN) Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jend Sudirman Nomor 41 Medan, Jumat (21/7) malam. Dalam silaturahmi tersebut, pejabat baru disambut hangat kehadirannya di provinsi ini.
Turut hadir pada kesempatan itu, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Kajati Sumut Idianto, Wakapolda Brigjen Pol Jawari, Kepala BPK RI Perwakilan Sumut Eydu Octain Panjaitan, Ketua Baznas Mohammad Hatta, Ketua MUI Sumut Maratua Simanjuntak, Kakan Kemenag Sumut Ahmad Qosbi Nasution, para ulama dan tokoh lintas agama, perwakilan unsur Forkopimda lainnya serta para Bupati/Walikota.
Acara pisah sambut diawali dengan jamuan makan malam bersama seluruh undangan dan hadirin yang memadati Aula TRN, dan tarian sambutan serta tari multi etnis Sumut sebagai tanda memperkenalkan kekayaan adat budaya di provinsi ini kepada Kapolda yang baru melakukan serah terima jabatan (Sertijab) Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.
Dalam sambutannya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyampaikan rasa senang dan terharu atas rangkaian perpisahan dengan Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak yang kini bertugas di Mabes Polri (persiapan tugas luar struktur), sekaligus menyambut kedatangan Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi sebagai Kapolda Sumut yang baru ditetapkan pada 24 Juni 2023 yang lalu.
“Acara pergantian jabatan ini, saya menikmatinya. Karena saya sudah mengalami ini, tentu pasti ada rasa gundah. Tetapi saya kepada Pak Panca ini, sering lupa, saya panggil Hei Panca, karena dia junior saya. Padahal dia Kapolda waktu itu. Semuanya karena saya merasa dia adalah adik saya,” ujar Gubernur mengenang kebersamaan bersama Irjen Panca Putra Simanjuntak selama menjabat Kapolda Sumut sekira 2 tahun 4 bulan.
Kapolda yang baru, Gubernur menyebutkan bahwa Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi sudah memilikii pengalaman dan sepak terjang yang cukup banyak. Tentu hal itu menurutnya membuat seseorang layak disebut matang dalam hal memahami dan menjalankan tugas pokok dan fungsi.
“Jadi sudah matang dan tak perlu lagi diajari. Dia sudah tahu, jobdesk-nya (tugasnya) sudah lengkap. Hanya untuk kepemimpinan, itu tergantung seninya,” kata Gubernur didampingi Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis dan seluruh pimpinan OPD Pemprov Sumut.
Atas kedatangan Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, sambutan selamat datang pun diberikan Gubernur, termasuk gambaran singkat bagaimana karakter masyarakat Sumut yang mungkin bagi orang-orang yang berasal dari provinsi lain seperti kasar atau galak. Namun pada dasarnya, memilki hati yang baik dan lembut.
“Mari kita tunjukkan keakraban Sumatera Utara ini. Memang kesannya agak galak, tetapi semuanya baik. Pak Panca tahu betul karena beliau ini putra daerah. Jadi selamat datang, mari perkuat silaturahmi, pintu rumah saya terbuka,” pungkas Gubernur, yang selanjutnya bernyanyi menghibur para hadirin.
Menerima acara perpisahan dari Gubernur, mantan Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak mengaku tidak menyangka akan ada acara seperti malam keakraban saat itu. Mengingat masa dirinya menjabat dua tahun lalu, kondisi pandemi Covid-19 membuat kegiatan silaturahmi secara langsung tidak dapat dilakukan.
“Saya merasa bangga dan beruntung, karena menjadi putra daerah yang pernah bertugas di Sumut. Nggak terbayangkan saya bisa masuk kemari, tetapi itu sebuah anugerah dan saya bisa melayani masyarakat dengan sebaiknya, maksimal dan sepenuh hati,” katanya.
Atas pelayanan yang ia berikan selama ini, jika ada yang masih banyak belum maksimal, Panca memohon maaf. Namun hal itu semua ia lakukan untuk kebaikan bersama, selama dua tahun empat bulan, dalam suka duka. Dan yang penting katanya, Sumut terkenal dengan keakraban, hubungan kerja sama kolaborasi yang baik, termasuk para kepala daerah kabupaten/kota.
“Dua tahun empat bulan itu bukan sedikit. Namun kata kunci yang menjadikan Sumut ini bermartabat adalah, bahwa tidak ada yang paling hebat, kecuali kebersamaan. Itu bisa terjadi bila ada rasa saling percaya antara kita,” ujar Panca.
Dari pengalamannya selama menjabat Kapolda, Panca mengaku banyak ilmu yang ia dapatkan di Sumut. Bagaimana berkarya dalam tugas, serta membangun kolaborasi menjadi kunci utama menjaga dan merawat bangsa. Sehingga ia akan mempersiapkan diri unutk menerima perintah dan tugas yang lebih besar.
“Saya dan keluarga mohon pamit, kami akan kembali ke Jakarta. Terima kasih Pak Gubernur, terima kasih para tokoh agama, terima kasih semuanya,” katanya, yang kemudian menutup sambutan dengan bernyanyi bersama istri.
Sedangkan Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi selaku Kapolda Sumut yang baru mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya bersama-sama dengan yang lain, membangun Sumut, menjaga Kamtibmas, mengayomi, melindungi dan memastikan bagaimana ruang publik aman dari segala bentuk gangguan sekecil apapun. Dengan demikian, pihak keamanan berkontribusi bagi kemajuan dan kelancaran yang diperlukan masyarakat, agar meningkat kualitas hidupnya.
“Kami ingin bersilaturahmi dan memastikan bahwa bersama keluarga akan mendatangi tempat-tempat yang ada. Ini tempat yang luar biasa luas, dan kita diamanahkan untuk memajukan Sumut, tentunya sesuai dengan tugas dan fungsi. Kami menjadi bagian agar kehidupan masyarakat meningkat dan kami berharap bisa diterima di sini, serta berkolaborasi kepada semua pihak,” kata mantan Kapolda Riau ini.
Sebagai penutup, Kapolda Agung Setya Imam Effendi meminta dukungan dari semua pihak dalam menjalankan tugas. Sebab menurutnya tidak mudah, karena luasnya wilayah dan banyaknya personel yang tersebar di 33 kabupaten/kota.
“Semoga kualitas hidup kita semakin baik, dan tingkat kebahagiaan semakin meningkat,” pungkasnya yang juga ikut bernyanyi bersama sang istri, Ernie Agung Setya dan menerima ulos.
Sebagai penutup acara Pisah Sambut itu, Gubernur dan sejumlah pimpinan Forkopimda secara bergantian menyerahkan cendera mata kepada mantan Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak.***