PUSARAN.CO – Sebagai wujud peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Wali Kota Medan Bobby Nasution telah melaunching program Universal Health Coverage (UHC) Jaminan Kesehatan Medan Berkah (JKMB) terhitung 1 Desember 2022. Melalui program ini, menantu Presiden Joko Widodo itu mempermudah masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan hanya dengan menunjukkan KTP. Terutama, bagi warga kurang mampu yang belum tercover BPJS Kesehatan.
Bagi masyarakat yang selama ini sudah tercover BPJS Kesehatan di tempatnya bekerja, Bobby Nasution mengingatkan, tetap menjadi tanggung jawab perusahaan tempatnya bekerja tersebut. Begitu juga dengan masyarakat yang telah tercover secara mandiri, tetap membayar secara pribadi. “UHC JKMB untuk masyarakat yang kurang mampu,” kata Bobby Nasution baru-baru ini.
Melalui program UHC JKMB ini, orang nomor satu di Pemko Medan ini berharap agar masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan dapat dilayani dengan baik tanpa harus menghadapi kesulitan sedikit pun. “Dengan program ini, jangan ada lagi masyarakat yang tidak dapat berobat karena masalah dana,” harapnya.
Warga pun telah merasakan manfaat program UHC JKMB tersebut, salah satunya Erawati, warga Jalan Yong Panah Hijau pun telah merasakan manfaat program UHC JKMB tersebut. Saat hendak bersalin di RSU Delima di Kecamatan Medan Labuhan, Selasa (31/1), Erawati mengaku dilayani dengan sangat baik oleh pihak rumah sakit hanya menggunakan KTP. ”Setelah menjalani operasi Caesar, alhamdulillah anak saya lahir sehat dengan sehat,” ungkap Erawati yang mengaku anaknya yang lahir itu berjenis kelamin laki-laki tersebut.
Pengakuan Erawati diamini Supriadi, suaminya. Meski istrinya bersalin menggunakan KTP, ungkapnya, namun pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit tidak mengecewakan. Dikatakan Supriadi, sebenarnya mereka sudah terdaftar dalam BPJS Kesehatan secara mandiri, namun telah lama menunggak.
“Begitu mengetahui program UHC JKMB ini, dia pun berani membawa sang istri ke rumah sakit untuk bersalin. Ternyata benar, kami dilayani dengan baik. Pihak rumah sakit hanya meminta saya menunjukkan KTP istri saya. Selanjutnya istri saya pun dilayani dan menjalani operasi caesar tanpa biaya sedikitpun,” ungkap Supriadi.
Oleh karenanya, pria yang sehari-harinya bekerja sebagai kuli bangunan itu bersama istrinya mengucapkan terima kasih kepada Bobby Nasution dengan diluncurkannya program UHC JKMB tersebut. Menurutnya, program itu benar-benar sangat membantu masyarakat kurang mampu yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Sementara itu pegiat kesehatan sekaligus dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Putra Apriadi Siregar Mkes sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan Bobby Nasution tersebut. Menurut Putra, program UHC yang dilaunching suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu merupakan langkah yang sangat baik.
“Langkah yang dilakukan Pak Wali sangat baik. Artinya, beliau ingin mempermudah akses dan keterjangkauan masyarakat yang kurang mampu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan hanya dengan menunjukkan KTP. Terbukti, warga bersalin dengan operasi caesar hanya menunjukkan KTP tanpa dipungut biaya” ungkap Putra saat dihubungi, Kamis (2/2).
Dikatakan Putra, selama ini ketidakmampuan masyarakat menjadi salah satu penyebab mereka tidak dapat berobat. Dengan adanya program UHC ini, nilai Putra, Bobby Nasution ingin mengatasi persoalan itu sehingga masyarakat, terutama yang kurang mampu mudah mendapatkan akses pelayanan kesehatan.
“Program ini sangat baik, sebab masyarakat kurang mampu yang membutuhkan layanan kesehatan akan dilayani dengan baik. Begitu kesehatannya terganggu, mereka dapat langsung berobat dengan menunjukkan KTP sehingga tidak menjadi sebuah permasalahan kesehatan kompleks yang menyebabkan kematian,” ujarnya.
Oleh karenanya Putra sangat mendukung kebijakan yang dilakukan Bobby Nasution tersebut. “Kebijakan Pak Wali ini harus kita dukung karena mempermudah sekaligus meningkatkan akses keterjangkauan masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,” ungkapnya.
Ditambah lagi, imbuh Putra, sebelum program UHC dilaunching, Pemko Medan telah memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat Kota Medan bahwa UHC bukan gratis untuk seluruh masyarakat Kota Medan tetapi hanya untuk warga kurang mampu.
“Saya berharap Pemko Medan terus mensosialisasikannya sehingga program ini benar-benar tepat guna dan sasaran. Jadi masyarakat yang memanfaatkan program ini benar-benar berasal dari warga kurang mampu,” pungkasnya. (MUL/RLS)